Mau Tau Hidup Yang Berarti Itu Bagaimana?

Setiap orang ingin memiliki hidup yang berarti atau setidaknya ingin membuat hidupnya berarti minimal bagi dirinya sendiri. Adakah tips atau cara membuat hidup ini berarti?




Hidup yang berarti itu adalah :

(1) Bukan menjadi kaya,
  • Kita saksikan begitu banyak orang kaya yang tidak bahagia. Begitu banyak orang berharta yang hidupnya hampa, tergantung pada obat penghilang depresi, stres. Beberapa diantaranya tidak dapat menikmati kekayaannya karena sudah terserang penyakit ganas, sehingga makannya pun harus dijatah (diet ketat). Bukan karena dia tak mampu membeli makanan seperti ahlanya orang miskin tapi terlalu banyak makanan juga tidak baik bagi kesehatan.
  • Tapi jangan salah ada juga sedikit orang kaya yang bisa membuat hidupnya lebih berarti. Seperti para philantropist, yaitu orang yang mendonasikan sebagian kekayaannya untuk kegiatan sosial. Membangun sekolah, memberikan fasilitas bagi masyarakat tak berpunya, menolong warga dan pengungsi yang tertindas bahkan ada yang fokus pada penanggulangan penyakit berbahaya dengan membiayai studi-studi terkait penyakit itu. Para pilantropist seperti Bill Gates dan Oprah Winfrey terus bergerak mendonasikan sebagian uangnya untuk masyarakat luas, bahkan Bos Facebook Mark Zuckerberg juga sudah mulai mengikuti seniornya.
  • Kesimpulannya tak perlu kaya untuk membuat hidup berarti tapi kalaupun kaya dan memberi arti itu lebih baik.
(2) Bukan menjadi populer
  • Kita saksikan bagaimana banyaknya selebriti yang tidak bahagia. Hidupnya diisi dari satu pesta ke pesta lainnya, kemudian terjebak dalam kubangan obat terlarang, kecanduan alkohol, gaya hidup yang merusak diri. Meski mereka punya banyak duit dan terkenal seantero jagat, tapi toh banyak yang depresi, harus hidup di panti rehabilitasi dan bahkan ada yang mati muda, entah karena overdosis, maupun karena bunuh diri.
  • Tapi ada juga orang populer justru karena kejelekannya seperti Lizzie Velasquez, gadis yang menderita penyakit langka di dunia dan menjadikannya sebagai gadis terjelek di dunia, kini menjadi pembicara dan motivator yang mengemukakan bahwa cantik itu bukan dari fisik tapi dari dalam.
  • Kesimpulannya menjadi populer bukanlah jaminan membuat hidup lebih berarti, tapi jika kepopuleran dapat membuat kita menjadi lebih bermanfaat dan bisa berbuat bagi banyak orang itu lebih baik.
(3) Tak perlu berpendidikan tinggi
  • Kita saksikan berapa banyak orang yang memiliki ilmu / pandai / berpendidikan tinggi tapi menggunakan ilmu dan pendidikannya untuk berbuat kejahatan, menipu orang dan menyengsarakan manusia. Lihatlah bagaimana orang pandai yang kita pilih jadi pemimpin negara, atau wakil rakyat? Apa yang telah mereka perbuat untuk mensejahterakan rakyat yang dipimpinnya ataupun masyarakat yang diwakilinya? Bukankah uang rakyat dipakai untuk memperkaya perutnya, keluarga dna kroninya? Bagaimana para pemimpin bisa memutuskan perang dengan membom, menghancurkan wilayah lain yang dihuni manusia hanya untuk memuaskan kepentingannya?
  • Ada juga orang berpendidikan yang rela masuk ke kampung-kampung membina masyarakat berpendidikan rendah atau masyarakat pedalaman untuk mengenal tulis baca. Ada juga yang rela mengobati masyarakat yang susah memiliki akses kesehatan karena miskin dengan rela menjadi dokter tanpa dibayar di pedalaman?
  • Kesimpulannya pendidikan tinggi tidak menjamin hidup lebih berarti tapi akan lebih bagus jika bisa. (baca : pahlawan kemanusiaan yang tidak banyak di bicarakan)
(4) Bukan menjadi sempurna
  • Tak ada manusia yang sempurna, semua pasti punya kekurangan. Kalaupun ada yang mendekati sempurna pasti pun tidak menjadi jaminan bahwa hidupnya bisa lebih berarti. Karena kesempurnaan itu hanya tampilan fisik yang tak ada hubungannya dengan membuat hidup lebih berarti.
(5) Jadilah diri yang sebenarnya.
  • Membuat hidup berarti harus dimulai dari jujur dan menjadi diri sendiri. Jika terhadap diri sendiri kita sudah bisa jujur maka kitapun bisa jujur terhadap orang lain. Apapun yang kita tampilkan memang itulah yang sebenarnya. Tidak ada topeng kebaikan agar disukai, tidak ada masker kemunafikan agar diterima semua orang. Kita berbuat yang terbaik, memberi yang terbaik dan berharap hanya pad Tuhan, bukan pada manusia. (baca : yang orisinil itu lebih baik dari kw)
(6) Tetaplah rendah hati
  • Membuat hidup berarti tidak menjadikan kesombongan dan keangkuhan sebagai hiasan hidup kita. Karena di atas langit masih ada langit. Kita merasa lebih dari orang lain, percayalah masih banyak yang lebih dari kita. Apalagi di mata Tuhan kita ini kecil. Hidup yang berarti ada;ah yang menjunjung prinspi-prinsip rendah hati. Menerima respek yang jujur lebih baik daripada mengharap sanjungan dan pujian yang hanya di bibir saja.
(7) Menjadi kuat
(8) Bisa berbagi
  • Membuat hidup lebih berarti bukan dengan banyak menerima tapi dengan banyak memberi. Memberi kebahagiaan pada orang lain maka kita akan bahagia. Memberi uang pada orang yang membutuhkan akan membuat kita merasa berguna. Memberi maaf pada orang yang bersalah (baik diminta ataupun tidak) membuat kita orang yang berjiwa besar dan berhati lapang, memberi ilmu pada orang lain membuat kita semakin bijak dan bertambah ilmu. Tak ada yang tidak bisa dibagi. Bahkan senyum pada orang lain pun sudah cukup untuk memulai hari.
(9) Menyentuh hidup orang lain
  • Banyak orang yang kurang beruntung di sekitar kita. Tapi kita tidak perduli atau mereka enggan untuk menampakkannya karena malu. Apakah kita hanya bisa berdiam diri melihat banyak orang susah tapi tak kita bantu padahal kita mampu melakukannya? Jika ingin membuat hidup berarti, sentuhlah kehidupan orang lain. Banyak anak jalanan yang terpaksa melakukan kejahatan karena tidak punya pilihan. Bina mereka, beri pendidikan dan keterampilan. Banyak gadis muda yang hamil di luar nikah memilih aborsi. Beri pemahaman kepada mereka dan pendidikan agama atau seks yang benar. Sentuhlah sisi-sisi hidup mereka yang membutuhkan. Yakinlah bahwa Tuhan menjadikan kita ada untuk mereka. Tunjukkan bahwa kita mampu melakukan sesuatu untuk mereka dan untuk kita juga.
Tidak ada yang susah jika kita memang berniat untuk melakukan sesuatu. Apalagi jika itu terkait dengan hidup kita. Mana mungkin Tuhan menciptakan kita sedemikian sempurna hanya untuk makan, senang-senang, tidur kemudian mati tanpa ada sumbangsih apapun dalam hidup ini? Pikirkan....

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Hari ini : Hidup Bagai Roller Coaster

Perbedaan Mendasar Orang Kelas Bawah, Kelas Menengah dan Kelas Atas.

Tips Memuji Cewek yang Selalu Berhasil Tanpa Terkesan Gombal !